STRATEGI MEDIA


STRATEGI MEDIA

Bambang Hendro Samekto

Strategi media adalah salah satu metode penting dalam komunikasi modern. Strategi ini bisa digunakan dalam peningkatan Kesadaran Publik dalam PRB. Dalam strategi media, saluran medianya adalah media massa ini terdiri dari: Media Above the Line, Media Below the Line dan Media Through the Line.

1. Media Above the Line

Media Above the Line adalah media komunikasi massa yang dalam satu kali tayangan, siaran atau penerbitan dapat menjangkau publik secara sangat luas dan serentak dalam waktu singkat dan bersamaan. Isi tayangan, siaran dan penerbitan media ini bermacam-macam dan tidak satu jenis.

Media komunikasi ini terbagi dalam dua jenis, yaitu:

(a) media elektronik, seperti televisi, radio, media sosial: website, blog, ‘facebook’, ‘twitter’, ‘instagram’ atau ‘youtube’.

(b) media cetak, seperti surat kabar, majalah dan tabloid. Meskipun efektif dalam menjangkau kelompok sasaran secara luas, serempak dan dalam waktu relatif singkat namun untuk media massa komersial akan membutuhkan biaya yang banyak. Oleh karena itu orang banyak beralih ke media sosial.

2. Media Below the Line

Media Below the Line adalah media komunikasi yang dapat menjangkau publik atau kelompok sasaran secara terbatas, tidak selalu dalam waktu singkat dan bersamaan, dibuat dalam jumlah terbatas.

Umumnya bentuk alat fisik media terdiri dari dua macam, yaitu:

(a) media cetak, seperti leaflet/brosur, booklet atau fact sheet; dan

(b) media elektronik, seperti audio atau video cassette, compact disk (CD) atau flash disc, telepon genggam.

3. Media Through the Line

Media Through the Line adalah media komunikasi massa di mana publik dihadapkan kepada paparan, tayangan atau siaran langsung di jalan raya, di dalam kendaraan dan terminal angkutan umum, tempat atau ruang pameran. Contoh media through the line adalah poster, billboard, neon sign, videotron, siaran melalui pengeras suara, atau contoh barang/produk. Termasuk media Through the Line adalah video, poster dan running text yang berada di kereta api, bus, kapal laut atau pesawat terbang. Iklan yang ditayangkan atau dipamerkan dalam pasar malam, seminar dan sejenisnya juga termasuk Media Through the Line.

Media mix

Perancang kegiatan harus dengan teliti memilih media yang sesuai yang akan digunakan untuk mencapai hasil program Peningkatan Kesadaran Publik dalam PRB secara maksimal. Banyak perancang yang melakukan media mix, yaitu menayangkan produk atau iklan pada berbagai jenis media. Tujuannya adalah agar bisa menjangkau berbagai golongan dan segmentasi masyarakat.

Perlu diketahui bahwa masing-masing media mempunyai kekuatan dan kelebihan serta kelemahan dan kekurangan dibanding dengan media lain.

Sebagai contoh televisi merupakan media yang paling disukai masyarakat. Televisi dianggap efektif dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Dalam satu kali tayangan televisi dapat menjangkau ribuan bahkan jutaan orang. Kekurangan televisi ini adalah biaya produksi dan tayangnya yang mahal. Namun bila biaya ini dibagi dengan jumlah pemirsa yang dapat dijangkau maka relatif biaya ini menjadi murah per orangnya.

Dibanding dengan TV biaya produksi dan biaya tayang radio lebih murah. Saat ini radio kurang populer. Surat kabar mempunyai kelebihan karena dapat dibaca oleh beberapa orang dalam satu rumah tangga. Namun jumlahnya yang terbatas, mahal harganya bagi penduduk desa serta diperlukan kemampuan membaca membuat surat kabar sedikit peminatnya.

Leaflet, booklet dan poster hanya bisa diproduksi dan didistribusikan secara terbatas sehingga jangkauannya juga terbatas.

Media Sosial

Media sosial saat ini banyak dipakai untuk Peningkatan Kesadaran Publik dalam PRB. Media sosial dianggap ampuh untuk menjangkau masyarakat secara luas dan dalam waktu singkat dan juga karena biayanya sangat murah. Termasuk media sosial adalah: Facebook, Twitter, Instagram, Whats App, Telegram dan sebagainya

(Diagram yang memperlihatkan matrix media komunikasi, alat/bahan (material) dan isi kegiatannya akan ditampilkan menyusul)

Silakan kirim komentar atau pertanyaan ke:

bambanghsamekto@gmail.com